About Us

About Us
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Contact Info

684 West College St. Sun City, United States America, 064781.

(+55) 654 - 545 - 1235

[email protected]

Resiko Mendirikan CV Apakah Ada? Temukanlah Jawabannya Berikut Ini

Resiko Mendirikan CV

Office Now – Bagi para anggota yang berkeinginan mendirikan perusahaan bersama-sama hendaknya paham resiko mendirikan CV. Hal tersebut untuk mematangkan berbagai rencana ke depan terhadap perusahaan. Apalagi Perseroan Komanditer didirikan oleh beberapa pihak yang tentunya kadangkala tidak sependapat.

Namun meski memiliki resiko, bukan berarti tidak menjadi alasan untuk mengurungkan niat membuat usaha berbadan hukum. Bagaimana pun legalitas sangatlah penting terhadap keberlangsungan bisnis. Perusahaan akan tampak profesional apabila bernaung dalam nama dan jenis yang jelas.

Melalui kepemilikan izin tersebut, pastinya hak-hak di mata hukum lebih terjamin. Dengan begitu secara otomatis juga akan mengurangi berbagai resiko ke depannya. Konflik internal bisnis yang terjadi bisa diselesaikan secara jelas karena CV telah memiliki aturan baku yang wajib dipatuhi seluruh anggotanya.

Rentetan Resiko Mendirikan CV Cermati di Bawah Ini

Rentetan Resiko Mendirikan CV Cermati di Bawah Ini

Setiap pilihan tentu tidak luput dari konsekuensi termasuk resiko mendirikan CV dan PT. Walau pun telah berbentuk usaha berbadan hukum, namun bukan berarti terbebas dari berbagai permasalahan. Namun sebagai seorang pebisnis, alih-alih melihat hal ini sebagai penghalang malahan justru sebaliknya.

Dengan adanya resiko tersebut bisa menjadikan diri lebih tertantang. Sehinga diharapkan mampu melalui tahap demi tahapan dalam sebuah proses yang akan membentuk pengalaman menjadi lebih matang. Sebagaimana diketahui bahwa CV memiliki syarat pendirian yakni harus terdiri dari sedikitnya dua orang dan boleh lebih.

Setiap anggota akan memegang salah satu peran sebagai sekutu pasif atau aktif. Sekutu pasif bisa dikatakan hanya bertugas menanam modal saja tanpa ikut campur dan terlibat di dalam CV. Sementara anggoat aktif berlaku sebaliknya, di mana dialah yang mengatur jalannya perusahaan dan berhak bertindak atas nama bisnis tersebut. Maka inilah resiko pendirian CV.

Resiko mendirikan CV modal floating

Salah satu resiko mendirikan CV di Jakarta tentunya para anggota harus memiliki modal yang cukup. Masalahnya modal tersebut harus disesuaikan dengan persentase jumlah anggota. Jadi semakin banyak pendiri, maka tentu modal yang disetorkan juga harus banyak akumulasinya.

Kadangkala modal yang tinggi ini mengharuskan bentuk usahanya pun besar, sementara yang menjadi penggerak bisnis hanyalah anggota aktifnya saja. Maka harus benar-benar diperhatikan kapabilitas si pengelola dalam memutar dana yang ada ke dalam badan usaha. Dengan begitu modal akan bisa bertambah seiring perkembangan perusahaan.

Tidak terbatasnya tanggung jawab sekutu aktif

Dalam aturan regulasi sebuah CV, hanya anggota aktif sajalah yang boleh melakukan kegiatan dalam Perseroan. Anggota aktif inilah yang menjalankan roda usaha dan melakukan berbagai kesepakatan penting dengan atas nama CV. Sedangkan anggota pasif sama sekali tidak boleh ikut campur ke dalam urusan bisnis.

Kadangkala bisa jadi hal ini menimbulkan konflik. Bisa jadi pengetahuan dan informasi dari sekutu aktif ini terbatas. Sehingga tidak selalu mampu mengambil keputusan yang tepat untuk perusahaan. Oleh sebab itu perlu juga untuk mengambil langkah dari saran-saran sekutu pasif. Hanya saja hal tersebut tidaklah dibenarkan dalam aturan CV.

Sekutu pasif tidak boleh ikut campur

Dalam pengelolaan CV, anggota pasif sama sekali tidak boleh terlibat di dalamnya. Ia hanya bertugas sebagai penyedia modal usaha saja dan selebihnya seluruh kegiatan dilaksanakan oleh anggota aktif. Bahkan meski sama-sama pemilik usaha, para anggota pasif ini tetap tidak boleh bergerak mengatasnamakan perusahaan dalam hal apapun.

Kondisi ini kadang kala menimbulkan konflik, karena di beberapa aspek bisa saja sekutu pasif lebih berkompeten. Sehingga tetap membutuhkan kolaborasi dengan anggota aktifnya. Namun sayang, jika hal itu terjadi berarti telah terjadi pelanggaran terhadap prinsip kerja CV yang sesungguhnya.

Resiko mendirikan CV tanggung jawab tidak rata

Resiko mendirikan CV tanggung jawab tidak rata

Kelemahan lain dari resiko mendirikan CV ialah tidak meratanya tanggung jawab yang dibebankan kepada seluruh anggota. Di mana apabila terjadi pailit atau berbagai persoalan bisnis, anggota pasif hanya bertanggung jawab sebesar jumlah modal yang dikeluarkannya saja.

Hal tersebut sangat berbeda dengan anggota aktif yang harus bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perusahaan. Bahkan jika terjadi pailit mereka berkewajiban untuk menjaminkan seluruh harta pribadi miliknya. Maka bisa dilihat ketimpangan yang terjadi baik dalam kewajiban maupun tanggung jawab yang harus dipikul tiap anggota.

Resiko mendirikan CV susah menarik modal kembali

Tidak seperti PT di mana pemodal bebas keluar masuk perusahaan dengan cara memperdagangkan saham miliknya. Sehingga jika investor PT ingin menarik uangnya kembali, mereka hanya perlu menjual saham kepada pihak lain. Namun tidak begitu halnya yang terjadi dengan CV, pemodal susah mendapatkan kembali uangnya.

Oleh sebab itu ketika hendak membentuk CV, anggota pasif harus siap dengan segala bentuk resiko yang ada. Bisa jadi modal tidak bisa kembali meskipun perusahaan tengah mengalami kondisi terpuruk. Untuk mengantisipasi hal ini, maka pemodal harus benar-benar memperhatikan kualitas partner kerjanya yang akan memegang kuasa sebagai anggota aktif.

Kelanggengan usaha tidak menentu

Sebagaimana bentuk-bentuk bisnis yang lain, setiap usaha tentunya memiliki resiko masing-masing. Hal tersebut juga menjadi salah satu resiko mendirikan Perseroan Komanditer. Bisa jadi suatu saat bisnis jatuh sehingga anggota pasif kehilangan seluruh modal yang ditanamnya untuk pengembangan perusahaan.

Sedangkan resiko yang harus ditanggung anggota aktif hanya kerugian waktu dan tenaga saja. Namun lain halnya jika perusahaan bangkrut dan masih memiliki hutang. Maka anggota aktif harus menjaminkan pelunasan kredit bahkan hingga sampai kepada harta pribadi miliknya.

Semakin banyak anggota semakin beresiko

Biasanya perusahaan akan berjalan lancar apabila memiliki anggota yang cukup sesuai dengan besar kecilnya bisnis yang dijalankan. Semakin banyak anggota memang memungkinkan mendapat dana yang besar namun tentu saja kondisi ini pun dapat memicu konflik. Ketegangan terjadi karena anggota yang banyak akan mempersulit pengambilan keputusan.

Meski perumusan langkah bisa saja dilakukan secara voting, namun bisa jadi malah tidak efektif karena memakan banyak waktu. Di samping itu belum tentu peserta dengan suara terbanyak benar-benar paham duduk persoalan yang tengah terjadi. Maka dari itu pertimbangkan dengan benar berapa orang pendiri dalam sebuah CV.

Kelebihan Dari Resiko Mendirikan CV

Kelebihan Dari Resiko Mendirikan CV

Selain kekurangan resiko mendirikan CV, tentu ada kelebihan yang dimilikinya. Bagi pebisnis yang hendak mendirikan Perseroan Komanditer akan memperoleh benefit berikut ini:

Profesionalitas jelas

Memajang kata CV di didepan nama perusahaan akan menjadikan usaha terlihat lebih profesional. Dengan begitu akan mudah untuk menarik kepercayaan pelanggan.

Diakui negara kelebihan resiko mendirikan CV

CV merupakan perusahaan berbadan hukum sehingga otomatis keberadaannya diakui oleh negara dan berhak mendapatkan berbagai hak-hak atas legalitsanya.

Mudah ajukan kredit

Perusahaan akan lebih mudah berkembang karena berpeluang mendapatkan modal dari berbagai pihak baik melalui kredit bank maupun program-program bantuan pemerintah.

Meski resiko mendirikan CV memang selalu ada, tetapi hal tersebut masih jauh lebih baik dibanding perusahaan yang tidak berbadan hukum. Untuk itu segera lakukan legalisasi terhadap bisnis yang tengah Anda kembangkan sehingga memiliki jaminan di mata hukum. Pilih jasa berkualitas dan profesional untuk membantu mengurusnya.