About Us

About Us
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Contact Info

684 West College St. Sun City, United States America, 064781.

(+55) 654 - 545 - 1235

[email protected]

Mengembangkan UMKM Agar Tetap Eksis: Coba 7 Cara Jitu Ini!

Office Now – Era digital banyak memunculkan UMKM baru, namun tidak sedikit yang harus gulung tikar. Oleh karena itu, penting pemilik bisnis mengembangkan UMKM agar tetap eksis.

Permasalahan sering tidak disadari pelaku UMKM, diantaranya hanya fokus melakukan penjualan dan melupakan aspek penting lainnya.

Padahal, branding serta interaksi dengan pelanggan dapat meningkatkan kredibilitas produk agar mudah diterima di pasar.

Bagaimana cara mengembangkan bisnis agar lebih baik lagi? Temukan penjelasannya pada artikel berikut ini.

Mengembangkan UMKM Agar Tetap Eksis: Apa Itu UMKM?

Mengembangkan UMKM Agar Tetap Eksis: Apa Itu UMKM?

Usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan usaha yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun rumah tangga.

Keberadaan UMKM sangat diperhitungkan di Indonesia karena memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. 

UMKM juga diartikan sebagai usaha produktif yang dimiliki perorangan atau badan usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro.

Jenis usaha ini diatur dalam UU nomor 30/2008. Penggolongan pengembangan UMKM di desa dilakukan berdasarkan omzet per tahun, jumlah kekayaan dan karyawannya.

Sedangkan untuk usaha yang tidak termasuk UMKM termasuk kategori usaha besar. 

Usaha besar merupakan usaha ekonomi produktif oleh badan usaha dengan netto lebih besar dari UMK.

Kriteria dari UMKM

Kriteria dari UMKM

Beberapa kriteria contoh usaha UMKM yang harus dipenuhi guna pengurusan surat izin dan menentukan besaran pajak yang dibebankan.

Usaha mikro

Kriteria usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif oleh perorangan maupun badan usaha. Usaha dikategorikan sebagai usaha mikro UMKM apabila memenuhi beberapa syarat berikut ini:

  • Keuntungan usaha sebesar Rp300 juta
  • Asetnya minimal Rp50 juta di luar aset tanah serat bangunan.

Terkadang usaha mikro masih bercampur dengan keuangan pribadi, sehingga hal ini menyulitkan menghitung keuntungan yang didapatkan.

Usaha kecil

Sedangkan usaha kecil memiliki pengertian sebuah usaha ekonomi produktif yang independen dimiliki oleh perorangan atau kelompok. 

Usaha kecil bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan utama. Program pengembangan UMKM usaha kecil harus memenuhi kriteria seperti:

  • Memiliki kekayaan bersih Rp50 juta hingga Rp500 juta. 
  • Sedangkan untuk penjualan per tahun berkisar Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar.

Perbedaan yang bisa Anda lihat, usaha kecil sudah memiliki pengelolaan keuangan yang lebih profesional dibandingkan usaha mikro.

Usaha menengah

Termasuk dalam usaha menengah yaitu usaha dalam ekonomi produktif yang bukan merupakan cabang atau anak perusahaan dari pusat.

Usaha menengah bukan bagian secara langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau besar. Sedangkan untuk total kekayaan bersih sesuai peraturan perundang-undangan.

Beberapa kriteria dari usaha menengah yaitu:

  • Memiliki kekayaan bersih di atas Rp500 juta hingga Rp10 miliar.
  • Sedangkan untuk hasil penjualan per tahun mencapai angka Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar.

Setelah mengenal kriteria, Anda juga wajib menyimak mengembangkan UMKM agar tetap eksis dengan ciri-ciri:

  • Jenis barang yang ada pada UMKM bisa berganti sewaktu-waktu. 
  • Tempat menjalankan usaha juga bisa berpindah.
  • Usaha belum menerapkan administrasi untuk keuangan pribadi dan keuangan usaha.
  • UMKM memiliki akses ke perbankan dan lembaga keuangan non bank untuk permodalan.
  • Umumnya, UMKM belum memiliki izin atau legalitas, termasuk NPWP.

Permasalahan yang Kerap Dihadapi UMKM

Permasalahan yang Kerap Dihadapi UMKM

Beberapa masalah yang kerap dialami oleh UMKM salah satunya yaitu pemasaran dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan. 

Selain itu, ada beberapa permasalahan yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain:

  • Keterbatasan modal usaha untuk memperluas UMKM.
  • Kesulitan menyusun strategi yang tepat untuk menyukseskan UMKM menjadi lebih besar lagi.
  • Kurang melakukan inovasi produk secara berkelanjutan.
  • Kesulitan dalam hal distribusi barang.
  • Belum melakukan optimalisasi pemasaran online.
  • Mengalami kesulitan membranding produknya.
  • Tidak melakukan program loyalitas untuk pelanggan.
  • Masih mengandalkan pembukuan manual/
  • Kesulitan mengatur manajemen waktu.

Cara Mengembangkan UMKM Agar Tetap Eksis

Berikut ini 7 strategi pengembangan UMKM yang bisa Anda terapkan, antara lain:

Analisis SWOT dan business plan

Tips menerapkan strategi pengembangan UMKM yang pertama adalah melakukan analisis SWOT. Tujuannya untuk mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman bisnis Anda.

Berbekal analisis SWOT ini, Anda bisa menentukan langkah untuk memajukan UMKM. Setelah melakukan analisis SWOT selanjutnya perlu membuat rencana bisnis.

Rencana bisnis mungkin terlihat sederhana namun anda perlu memastikan bisa berjalan tepat dan efektif. 

Business plan dapat membuat program kerja lebih terarah sehingga bisa menghindari masalah yang tidak diinginkan, misalnya saja pemborosan.

Segmentasi pasar

Mengembangkan UMKM agar tetap eksis juga bisa dilakukan dengan segmentasi pasar. Segmentasi pasar menjadi strategi bisnis yang penting karena membantu membagi pasar.

Kelompok-kelompok konsumen dibedakan berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan target pasar yang diinginkan UMKM. Tujuan dari segmentasi pasar yaitu untuk membantu UMKM bisa fokus mengejar pasar.

Sehingga diharapkan memiliki peluang pasar yang lebih besar dan untuk meningkatkan keuntungan.

Efektivitas anggaran

Contoh pengembangan UMKM selanjutnya yaitu dengan membuat anggaran. Setiap UMKM harus mengatur dan merencanakan anggaran dengan matang.

Sehingga, modal terbatas yang dimilikinya bisa dimanfaatkan secara optimal. Kuncinya ada pada penyusunan biaya kebutuhan secara efisien serta memangkas biaya yang tidak penting.

Transformasi digital

Pelaku UMKM juga harus cepat beradaptasi atau bertransformasi ke bisnis digital. Beralih ke bisnis digital akan mendapatkan banyak keuntungan.

Misalnya, keuntungan dalam hal meningkatkan penjualan serta membangun branding. Adanya bantuan teknologi bisa menjangkau pasar lebih luas tanpa adanya batasan letak geografis.

Menjalin hubungan baik dengan pelanggan

Permasalahan yang sering diabaikan dalam pengembangan UMKM di Indonesia adalah menjalin hubungan baik dengan pelanggan.

Jalinan komunikasi yang baik ini bertujuan mendapatkan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal tidak akan segan melakukan repeat order.

Bahkan akan membantu mempromosikan brand Anda ke kolega terdekatnya. Solusi yang bisa Anda lakukan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan yaitu menggunakan CRM.

Sudah banyak tersedia aplikasi CRM yang membantu pelaku UMKM mengelola semua informasi pelanggannya. Aplikasi tersebut juga menyediakan laporan secara terperinci.

Hal ini akan memudahkan Anda untuk memahami apa saja yang jadi kebutuhan pelanggan serta kinerja karyawan.

Memberikan pengalaman tak terlupakan untuk pelanggan

Tips mengembangkan UMKM agar tetap eksis selanjutnya yaitu memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi pelanggan. 

Pengalaman pelanggan akan memberikan efek domino apabila dilakukan dengan baik. Secara tidak langsung, pengalaman tidak terlupakan ini akan meningkatkan pemasaran.

Kepuasan pelanggan akan menjadi senjata untuk pemasaran karena brand image yang semakin bagus.

Lakukan evaluasi

Setelah semua tips sudah dijalankan, pelaku UMKM juga wajib memonitor dan melakukan evaluasi. Apa saja yang sudah dicapai setelah menerapkan beberapa strategi.

Tahapan evaluasi ini akan membantu menentukan area mana yang bekerja paling efisien dan sektor mana yang perlu diperbaiki.

Office Now menyediakan jasa yang berhubungan dengan legalitas usaha. Hal ini penting guna mendapatkan perlindungan hukum dari negara.

Disamping masalah legalitas, Anda juga harus mengembangkan UMKM agar tetap eksis melalui beberapa tips yang telah dibagikan sebelumnya.