About Us

About Us
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Contact Info

684 West College St. Sun City, United States America, 064781.

(+55) 654 - 545 - 1235

[email protected]

Joint Venture; Pahami Lebih Dalam Sistem Kerjanya

joint venture

Office Now – Ada banyak cara dalam membangun usaha baru. Salah satunya adalah membangunnya dalam bentuk joint venture. Tetapi apa sebenarnya joint venture? Bagaimana sistem dari perusahaan dalam bentuk tersebut?

Dalam gambaran awam, joint venture merupakan bentuk usaha yang berasal dari gabungan beberapa pelaku usaha. Biasanya, sistem kerjanya melibatkan pemodal dari dalam negeri dan pemodal asing.

Dalam bahasa Indonesia, konsep ini dikenal sebagai usaha patungan. Pada dasarnya usaha bentuk patungan ini tidak mutlak harus melibatkan pemodal asing. Hanya saja kebanyakan usaha dalam bentuk joint venture ini memang melibatkan modal asing.

usaha patungan

Apa Sebenarnya Yang Dimaksud Dengan Joint Venture?

Dalam pengertiannya, joint venture merupakan sebuah usaha yang merupakan bentuk usaha bersama dari dua atau lebih perusahaan atau entitas bisnis.

Biasanya, entitas bisnis yang memiliki saham memiliki kepentingan untuk  membangun sebuah usaha ideal. Caranya dengan memadukan sumber daya dari seluruh pihak entitas bisnis yang terlibat.

Setiap entitas bisnis yang terlibat akan memberikan kontribusi selain dari sekedar modal untuk membangun usaha tersebut hingga berjalan dengan ideal. Sesuai tujuan awal usaha patungan ini mereka bangun.

Usaha atau proyek patungan ini biasanya bersifat sementara. Karena sejak awal usaha berdiri disertai target yang akan mereka capai dari penggabungan tersebut. Hingga ketika pada waktunya penggabungan tersebut akan berakhir.

Kebanyakan usaha dalam bentuk joint venture memang melibatkan pemodal asing. Ini terkait dengan pertimbangan bahwa akan sejumlah kemudahan yang dapat mereka peroleh dengan melibatkan pemodal dalam negeri dalam usaha.

Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya usaha patungan semacam ini yang berada di bawah naungan beberapa perusahaan lokal yang bekerjasama.

Ada banyak contoh usaha dalam bentuk joint venture yang bisa Anda lihat. Sebut saja seperti PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek yang berada dalam naungan PT MRT Jakarta Perseroda dan PT Kereta Api Indonesia.

Kemudian terdapat pula PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia yang dahulu merupakan perusahaan anak dari PT Nestle Indonesia dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Meski sejak 2018 sudah sepenuhnya menjadi milik PT ICBP.

Di luar negeri terdapat pula kemitraan dari ASUS dan Gigabyte, Sony dan Sharp juga Samsung dan Spotify. Proyek proyek besar ini bertujuan membangun sebuah usaha dengan skala besar dan membedayakan setiap sumber daya dari kedua entitas.

Kenapa Sistem Patungan Ini Menjadi Pilihan?

Pilihan usaha dengan konsep joint venture banyak menjadi pilihan karena pertimbangan adanya keuntungan yang dapat diperoleh melalui penyatuan dua kekuatan entitas usaha.

Bagaimanapun setiap entitas usaha memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Memadukan dua atau lebih entitas usaha menjadi satu kemudian berkontribusi dalam membangun usaha bersama tentu saja akan memberi lingkungan lebih sehat untuk usaha tersebut berkembang.

Itulah sebabnya pilihan joint venture ini menjadi opsi. Utamanya untuk usaha yang mereka anggap bernilai besar dan membutuhkan suport sistem yang lebih optimal.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini sejumlah manfaat menggunakan sistem joint venture untuk membangun usaha.

Menggabungkan sumber daya dan kekuatan

Setiap perusahaan akan memiliki pangsa pasar berbeda, kekuatan, aset, keahlian, ilmu dan pola kerja yang berbeda. Dalam hal ini semua itu bisa menjadi sumber daya bernilai dari sebuah perusahaan.

Bila sumber daya dari tiap entitas yang terlibat ini berpadu dan membentuk sebuah lingkungan ideal. Tentu saja ini akan membentuk sistem yang lebih optimal mendorong perkembangan usaha baru.

Membentuk permodalan lebih kuat

Kadang sebuah proyek atau usaha membutuhkan modal yang relatif sangat besar. Sehingga ide untuk menyatukan modal dari sejumlah entitas tentu saja dapat membantu memudahkan tertutupinya kebutuhan modal.

Di satu sisi, sistem usaha patungan semacam ini tidak hanya akan berbagi modal dan berbagi tanggung jawab, tetapi juga akan berbagi resiko. Sehingga nantinya, tingkat resiko yang menjadi tanggungan akan lebih ringan untuk setiap entitas.

Menggabungan ide dan inovasi

Proyek joint venture juga bisa terjadi ketika dua pihak entitas sama sama menemukan kesamaan visi dalam sebuah bidang. Masing masing memiliki ide dan inovasi untuk pengembangan.

Bila inovasi dan ide ide tersebut dipadukan akan membentuk sebuah konsep ideal yang lebih menguntungkan dan progresif. Sehingga ide usaha bersama kemudian hadir sebagai opsi terbaik.

Ekspansi usaha

Ini adalah alasan paling klasik dari usaha joint venture. Perusahaan asing yang berencana ekspansi ke Indonesia kemudian melibatkan pengusaha lokal untuk patungan dalam usaha.

Konsep dasarnya adalah mendapatkan sejumlah privilege yang biasa didapat dari perusahaan lokal. Meski pada dasarnya usaha tersebut merupakan perusahaan pengembangan dari entitas asing.

penanaman modal asing

Aturan Hukum Dan Cara Kerja Dari Joint Venture

Di Indonesia regulasi yang mengatur soal keberadaan usaha joint venture ini tercantum dalam beberapa aturan seperti pada Pasal 1 angka 3 UU 25/2007 tentang penanaman modal asing.

Juga pada Pasal 2 PP 20/1994 tentang tata cara penanaman modal asing dengan kerjasama melibatkan modal dalam negeri atau dengan sepenuhnya modal asing.

Kemudian terdapat pula sejumlah penyesuaian terkait pemberlakukan UU Cipta Kerja pada pasal 77 yang menyatakan negara memberikan jaminan kemudahan untuk pemodal asing, baik untuk perluasan usaha atau pengembangan usaha baru.

Dari seluruh regulasi tersebut dapat Anda lihat bahwa pembangunan usaha bersama semacam ini tidak selamanya berbentuk joint venture. Ada konsep usaha kemitraan yang biasanya sifatnya lebih tidak mengikat secara legal.

Karena kemitraan pada dasarnya tidak membentuk entitas usaha baru. Melainkan hanya membangun usaha bersama tanpa ikatan legalitas yang kuat.

Sementara itu, sebuah joint venture  perlu Anda bangun dengan memperhatikan sejumlah aspek dan ketentuan. Berikut adalah sejumlah hal yang perlu Anda atur sejak awal ketika membangun usaha patungan :

  • Target atau tujuan kerjasama dan  penyatuan sumber daya tersebut.
  • Durasi dari kerjasama tersebut.
  • Ikatan dan bentuk kontribusi yang diharapkan dari kedua pihak.
  • Sistem pembagian keuntungan dan resiko
  • Struktur usaha dan manajemen

Pengelolaan Manajemen Dalam Usaha Joint Venture

Sementara itu, usaha manajemen dan sistem kerja dari sebuah usaha joint venture sendiri bisa berjalan dalam banyak opsi. Opsi dalam pola manajemen sebuah usaha joint venture adalah sebagai berikut.

Manajemen adopsi penuh

Biasanya ini berlaku untuk usaha dengan satu pihak pemodal sebagai pemilik dominan. Sehingga sistem manajemen usaha akan mengadopsi penuh sistem dari pemilik usaha dominan.

Manajemen berbagi

Di sini setiap perusahaan memberikan masukan dalam bidang yang mereka cukup ekspert untuk membentuk pengelolaan yang terbaik dari banyak sisi. Bisa pula berarti setiap perusahaan berkontribusi pada satu tanggung jawab berbeda.

Manajemen independen

Perusahaan memiliki sistem manajemen yang terbebas dari intervensi perusahaan induk. Biasanya setiap perusahaan induk memiliki perwakilan dalam manajemen dan memilih pemimpin dari outsider untuk memberi efek netral.

Itulah sedikit gambaran mengenai bagaimana perusahaan berbentuk joint venture  sebenarnya. Serta bagaimana perusahaan tersebut menjalankan tata kelola  serta sistem kerja manajemennya.